Monday, August 9, 2010

Penciptaan kedua (setelah Nur Muhammad)



Lama kemudian, Tuhan pun bermaksud menciptakan makhluk hidup. Melalui segenggam tanah, api, air, udara, dan eter, Dia membentuk jasad bagi makhluk-makhluk itu. Lalu Dia pun berkehendak mencipta manusia…



70.000 tahun sebelumnya, Dia telah menetapkan rizki, pemeliharaan (rizq) bagi manusia itu — pangannya, airnya, kekayaannya, kesenangan, kehangatan, dan segala hal yang diperlukannya. Bila jumlah makanan, air, api, udara, dan eter yang ditetapkan untuk seseorang itu telah habis, maka Izrail a.s., Sang Malaikat Maut, akan memanggilnya kembali. Inilah yang dimaksud dengan takdirnya (nasib). Manusia menghadapi takdir ini karena rizkinya, bagian pemeliharaan untuknya, telah ditetapkan sebelum kedatangannya di dunia.



Setelah mengadakan berbagai makhluk hidup, Tuhan pun mencipta manusia, dan Dia hendak menjadikan manusia sebagai makhluk paling tinggi, paling bijaksana di antara semua ciptaan-Nya yang lain. Dia telah menganugrahkan tiga tingkat kesadaran kepada makhluk-makhluk lain. Namun kepada manusia Dia menambahkan empat tingkatan lainnya: memilih/memutuskan, hikmah, qutb, dan gnanam . Semua ini diberikan kepada manusia agar ia dapat menjadi ayah, guru, sayyid, pemelihara, dan wakil Tuhan bagi seluruh makluk. Manusia dianugrahi sifat-sifat ini agar ia mampu memberi ketenangan dan kedamaian bagi makhluk-makhluk lain.



Lalu Tuhan memanggil Malaikat Jibril a.s. dan berkata, “Pergilah ke empat sisi, empat arah di dunia. Ambillah dari tiap sisinya sampai engkau peroleh segenggam tanah, lalu berikan kepada-Ku.”



Jibril a.s. pun patuh dan pergi menjalankan perintah itu. Cahaya Nur Muhammad telah memasuki Bumi ketika sebelumnya Sang Nur menciumnya, sehingga Bumi pun memiliki hikmah. Maka, ketika Malaikat Jibril a.s. hendak meraih sejumput tanah, Bumi itu menyeru, “Wahai Jibril, jangan ambil tanah dariku. Semua makhluk yang Tuhan ciptakan melaluiku akan tergelincir ke neraka. Mereka akan berdosa, merusak dan menghancurkan satu sama lain. Mereka akan menipu, membunuh, dan hidup dengan cara-cara yang haram. Mereka tak akan memahami kebenaran.



Mereka akan hidup kaya dan bersenang-senang melaluiku dan melupakan Dia, Tuhanku, sehingga mereka jatuh ke neraka. Bila anak-anak yang tercipta melaluiku itu jatuh ke neraka, tak kan sanggup aku memikulnya. Sungguh akan sangat menyiksa dan menyedihkanku bila anak-anakku berakhir di neraka. Oleh karena itu, aku mohon kepadamu, dengan nama Tuhan, janganlah kau ambil tanah dariku!”



Mendengar ini, Jibril a.s. pun meletakkan tanah itu kembali dan pergi menemui Tuhan, menceritakan semua yang dialaminya. Maka Tuhan mengutus Malaikat Mikail a.s. untuk mengumpulkan tanah dari keempat sisi itu. Namun hal yang serupa terjadi pada Mikail a.s. dan ia kembali menghadap Tuhan. Kemudian Malaikat Israfil a.s. diutus, namun ia pun kembali dengan cara yang sama.



Sampai akhirnya, Tuhan mengutus Sang Malaikat Maut, Izrail a.s. Ketika Izrail a.s. mengambil tanah dari keempat sisi dunia, Bumi melarangnya, “Dengan nama Tuhan, aku mohon padamu, jangan kau ambil tanah dariku!”



Namun Izrail a.s. bersikeras, “Adukan itu kepada Dia yang engkau telah bersumpah dengan nama-Nya! Dialah yang telah memerintahkanku mengambil tanah ini. Adukan itu kepada-Nya!” Izrail a.s. pun meraih segenggam tanah dari keempat sisi dan pergi menghadap Tuhan.



Lalu, suara Tuhan terdengar, “Bawalah segenggam tanah itu ke Karbalaa’, titik pusat dunia.” Izrail a.s. pun pergi dan meletakkan segenggam tanah itu di tempat yang diperintahkan-Nya.Orang berkata bahwa Karbalaa’, titik pusat dunia, berada di antara Jerusalem dan Jeddah. Mereka mengatakan bahwa disinilah Adam a.s. dicipta. Namun ada suatu pemaknaan lain: bahwa segenggam tanah itu, Karbalaa’ itu, adalah juga hati (qalb) manusia. Di dalamnya, Tuhan mengatur dan memelihara 18.000 alam dan 15 lapisan. Dia meletakkan semua ini di dalam sirr (rahasia) manusia. Di sinilah peperangan manusia itu terjadi, di hati ini — di segenggam tanah ini.



Ketika segenggam tanah diambil, Tuhan berkata, “Wahai Bumi, engkau benar. Akulah yang menciptakanmu, dan Aku akan menciptakan banyak makhluk melaluimu. Aku akan mengeluarkan aturan dan bagian-bagian yang telah ditetapkan (nasib). Dan bagi tiap-tiap makhluk yang kuciptakan melaluimu, Aku akan membuat jasadnya, hidupnya, makanan dan pemeliharaan yang cukup. Aku sendiri yang akan menjadi Hakim. Bismillahir Rahmaanir Rahiim — untuk segenggam tanah itu, Aku-lah yang akan menjadi Pemelihara dan Pelindungnya. Aku-lah yang akan menjadi Penguasa, Pengatur, dan Badushaah-nya. Seperti halnya Aku adalah Pencipta dan Raja bagimu, Aku pun akan menjadi Raja, Rabb (Tuhan) bagi siapa yang akan kuciptakan melaluimu, dan Aku sendiri yang akan menjadi Pelindungnya.



“Wahai Bumi, Aku bertanggungjawab atas penciptaan, perlindungan, pemeliharaan, dan pemberi kedamaian bagi seluruh ciptaan-Ku. Aku akan menjadi Hakim, Aku yang akan menjatuhkan keputusan akhir, dan Aku akan bertanggungjawab atas Hari Kebangkitan dan kehidupan di Akhirat. Bukan engkau. Maka, tak usah engkau merasa terbebani olehnya. Aku yang akan menetapkan takdir bagi setiap yang hidup. Dengan takdir dan kesepakatan, akan ada pembatasan dan sebuah hari sebagai hari kematian sesuai pembatasan itu. Dan setelah kematian, akan ada penentuan, keputusan baginya. Ia akan dibangkitkan di hari kebangkitan, hari diajukannya pertanyaan, dan dijatuhkannya keputusan. Dari hasil diajukannya pertanyaanitu, Aku akan menciptakan surga dan neraka.



“Aku-lah yang akan menempatkan di dalam tiap-tiap manusia ketetapan tentang apa-apa yang halal dan haram, baik dan buruk (khair dan sharr), rahasia dan perwujudannya (sirr dan sifaat). Aku-lah yang memberi semua ini, dan Aku yang akan menjatuhkan keputusan akhir. Aku akan menganugrahkan kerajaan yang sesuai bagi tiap-tiap diri, sesuai dengan sikap dan perilakunya. Bila ia berlaku baik, maka ia akan memperoleh kerajaan surga-Ku.



Bila ia berlaku buruk, ia akan mendapatkan kerajaan neraka-Ku. Aku-lah Sang Penguasa surga dan neraka. Aku Raja dari tiga dunia — dunia jiwa, dunia ini, dan dunia akhirat. Engkau tak bertanggungjawab atas semua ini, Wahai Bumi. Tak perlu engkau khawatir atau bersedih akan hal ini. Aku-lah yang menciptakanmu dan menganugrahkan bagimu kekuatan yang besar, kemenangan, dan kekayaan. Dan Aku-lah pula yang akan menyebarkan semua kekayaan ini, bukan engkau.



“Namun, segenggam tanah yang kuambil darimu itu adalah ‘hutang’. Tanah itu milikmu. Tanah itu diberikan kepadamu. Makhluk hidup yang akan Kucipta melaluimu akan memperoleh pemeliharaan darimu, hidup dan tumbuh pada dirimu. Aku akan menggunakanmu sebagai jasad mereka. Mereka akan meminum airmu, menggunakan api dan udaramu, dan memakan segala yang tumbuh darimu. Inilah ‘kekayaan bersama’ yang Kuberikan kepadamu. Aku telah menganugrahkanmu tanah, api, air, udara, dan eter untuk digunakan bersama oleh semua ciptaan-Ku. Seperti itulah Aku akan mencipta, dan engkau haruslah senantiasa menyediakan dirimu bagi mereka, tanpa pilih kasih.



“Semua ciptaan, bahkan burung dan hewan-hewan, akan terikat pada kelima elemen ini. Barangsiapa sanggup memutus ikatan-ikatan ini dan mengenal-Ku ketika ia tumbuh dan berkembang, barangsiapa melakukan ini dan sujud mengabdi pada-Ku, Aku akan ’sujud mengabdi kepadanya’. Barangsiapa mencintai-Ku, Aku akan mencintainya. Barangsiapa mendekat selangkah pada-Ku, mencari-Ku, Aku akan mendekat sepuluh langkah padanya. Barangsiapa memanggil nama-Ku sekali, Aku akan memanggil namanya sepuluh kali. Barangsiapa memuji-Ku sekali, Aku akan memujinya sepuluh kali.



“Tak terhitung banyaknya mulut, telinga, mata, hidung, dan tangan yang ada dalam diri-Ku. Dengan telinga itulah Aku mendengarnya. Dengan matanya, Aku melihatnya. Dengan mulutnya, Aku berbicara dengannya. Dengan tangannya, Aku menuntunnya. Inilah rahmat-Ku. Oleh karena itu, wahai Bumi, janganlah bersedih. Inilah sebabnya kenapa Kutetapkan apa yang disebut sebagai takdir, inilah kenapa Kutetapkan batasan dan kadar, sebuah kesepakatan, pada seluruh makhluk hidup. Aku akan memanggil kembali setiap makhluk sesuai dengan kesepakatan itu.



“Wahai Bumi, melalui segenggam tanah sebagai pinjaman darimu ini, Aku melipatgandakan manusia seribu kali, dan Aku perintahkan mereka mengembalikan seribu genggam tanah itu pula kepadamu. Ini ‘hutang’-Ku, kewajiban yang akan Aku emban. Ketika kesepakatan manusia telah berakhir, Aku bayar ‘hutang’-Ku ini kepadamu. Kuambil segenggam tanah ini darimu, dan bila seorang manusia tak mengembalikannya kepadamu, maka hal ini akan menjadi tanggungan besarnya di Hari Penentuan. Dia akan terhukum. Aku akan mengembalikan setiap manusia ke tempat yang sama di mana segenggam tanah itu diambil untuk menciptakannya.



Akan Kuletakkan setiap jasad di tempat yang semestinya, dan akan Kuraih jiwanya. Aku akan melakukannya sesuai kesepakatan dan kadar tiap orang. Oleh karena itu, wahai Bumi, jangan kau khawatirkan dirimu tentang hal ini. Karena alasan inilah Aku perintahkan Izrail untuk meletakkan segenggam tanah itu di titik pusat, Karbalaa’. Inilah hati, dan di dalamnya terdapat rahasia. Tak perlu kau khawatirkan tentang hal ini.”



Tuhan menyimpan segenggam tanah itu di Karbalaa’ selama 70 tahun, di mana Ia menurunkan hujan 7 tahun lamanya demi memperbanyaknya. Lalu Ia pun mengambil tanah itu dan membentuk jasad bagi Adam a.s. Beberapa lama kemudian, karena Bumi dan Nur telah bersatu, Tuhan menerangi cahaya Nur Muhammad di dahi Adam a.s. Titik ini disebut sebagai mata kebijaksanaan: kursi. Sekalipun mata kita tertutup, bila kita membuka mata yang lain, mata rahmat Tuhan, mata kebijaksanaan ruhani dan pengetahuan (gnanam dan ilm) maka kita akan mampu melihat segalanya. Seseorang yang berada di tingkatan ini akan memiliki keindahan. Ia pun akan dikenal sebagai Suratul Insan, Suratul Qur’an, atau Suratul Fatihah

Saturday, August 7, 2010

pembuka kata kitab zabur



Inilah sebahagian Koleksi Mazmur-mazmur dari Kitab Zabur yang datang kepada umat Allah melalui Nabi dan Raja Daud, Hamba Allah swt. Umat Allah baik pun Ibrani/Yahudi atau Nasrani/Kristian, telah diilham, dididik, diperintahkan serta diberkati hidayah Tuhan Allah melalui firman-Nya dalam Kitab Zabur ini sudah lebih daripada 3,000 tahun yang lalu. Sayidina Isa a.s. juga telah membaca dan mengutip dari Kitab ini untuk menjadi renungan dan bimbingan bagi para pengikut-pengikut Baginda serta pendengar-pendengarnya yang lain.



Marilah kita juga merenungi beberapa nas pembuka Kitab Zabur ini, agar kita akan juga menerima anugerah dan taufik dari hadirat Tuhan Allah, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.



{ Fasal 1 }

Diberkatilah orang, yang tidak berjalan menurut bimbingan orang durjana
atau berdiri di jalan orang berdosa

atau duduk di kerusi orang yang mengejek.

Tetapi dia bersukacita dengan hukum Tuhan,
dan tentang hukum-Nya dia berfikir siang malam.

Dia seperti pohon yang ditanam di tepi perairan,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya

dan daunnya tidak layu.



Apa sahaja yang dilakukannya berjaya.

Tidak demikian orang durjana!
Mereka seperti sekam

yang dilayangkan angin.

Oleh itu orang durjana tidak akan bertahan dalam penghakiman
begitu juga orang berdosa dalam perhimpunan orang benar.

Kerana Tuhan menaungi jalan orang benar,
tetapi jalan orang durjana akan binasa.



{ Fasal 2 }

Mengapakah bangsa-bangsa berpakat
dan kaum-kaum berkomplot dengan sia-sia?

Raja-raja bumi ini menegakkan pendirian
dan para pemerintah bermuafakat

untuk melawan Tuhan

dan melawan Dia yang Disucikan-Nya,

Mereka berkata, "Mari kita putuskan rantai pengikat mereka
Dan buang


kan belenggu mereka."

Dia yang bertakhta di Syurga tertawa;
Tuhan mencemuh mereka,

Kemudian menegur mereka dalam kemarahan-Nya
dan menakutkan mereka dalam kemurkaan-Nya,

sambil berfirman,

"Aku telah menabalkan Raja-Ku
di atas Sion, Bukit suci-Ku."

Aku akan mengisytiharkan firman Tuhan:
Dia berfirman kepadaku,

"Engkaulah Putera-Ku;

Hari ini Aku telah menjadi Bapamu"

Mintalah daripada-Ku,
Aku akan menjadikan segala bangsa warisanmu,




dan setiap pelosok bumi ini milikmu.

Engkau akan memerintah mereka dengan tongkat besi
dan menghancurkan mereka seperti tembikar.

Oleh itu, hai kamu raja-raja, bijaksanalah;
berhati-hatilah, kamu para pemerintah bumi.

Layanlah Tuhan dengan rasa takut
dan bersukacitalah dengan gementar.

Ciumlah Anak itu, jangan sampai Dia marah
lalu kamu dibinasakan di jalan,

kerana kemurkaan-Nya boleh menyala dalam sesaat.

Diberkatilah semua orang yang bernaung kepada-Nya.



{ Fasal 3 }

Ya Tuhan, betapa banyaknya musuhku!
Betapa banyak yang bangkit melawanku!

Banyak yang berkata tentangku,
"Allah tidak akan menyelamatkannya."

Tetapi Engkau adalah perisai melindungiku, Ya Tuhan;
Engkau mengurniakan kemuliaan dan mengangkat kepalaku,

Kepada Tuhan aku berseru lantang,
dan Dia menyahut seruan dari gunung suci-Nya.

Aku baring dan tidur;
Aku terjaga semula, kerana Tuhan memeliharaku.



Aku tidak akan takut terhadap puluhan ribu
yang bersiap sedia melawanku di setiap pihak.

Bangkitlah, Ya Tuhan!
Selamatkanlah aku, Ya Allah Tuhanku!

Palulah semua musuhku di tulang rahangnya;

patahkanlah gigi orang durjana.

Daripada Tuhan datang penyelamatan.
Semoga berkat-Mu di atas umat-Mu.



{ Fasal 4 }

Jawablah apabila aku berseru kepada-Mu,
Ya Allah Tuhanku yang benar,

Kurangkan penderitaanku;

kasihanilah aku dan dengan doaku.

Berapa lamakah, hai manusia,
engkau akan terus menjadikan kemuliaanku keaiban?

Berapa lamakah kamu akan mencintai bayangan maya

dan mencari tuhan-tuhan palsu?

Ketahuilah, Tuhan telah memilih orang salih untuk diri-Nya;
Tuhan akan mendengar apabila aku berseru kepada-Nya.

Dalam kemarahanmu janganlah melakukan dosa;
ketika di tempat tidurmu,



sorotilah hatimu dalam senyap sepi.

Persembahkan korban-korban yang wajar
dan percayalah kepada Tuhan.

Banyak yang bertanya," Siapa dapat menunjukkan kita kebaikan?
Sinari kami dengan cahaya wajah-Mu, Ya Tuhan.

Engkau telah memenuhi hatiku dengan kegembiraan
lebih daripada ketika bijiran dan khamar baru mewah melimpahnya.

Aku akan berbaring dan tidur dalam sejahtera,
kerana hanya Engkau, Ya Tuhan,

membolehkan aku tinggal dalam selamat.



{ Fasal 5 }

Dengarlah kata-kataku, Ya Tuhan,
pertimbangkan keluhanku.

Dengarlah jeritanku meminta tolong,
wahai Rajaku dan Allah Tuhanku,

kerana kepada-Mu aku berdoa.

Pada waktu pagi, Ya Tuhan, Kau dengar suaraku;
pada waktu pagi kurafakkan permohonanku

ke hadirat-Mu

lalu menanti dengan harapan.

Engkau bukanlah Tuhan yang suka akan kejahatan;
Dengan-Mu orang durjana tidak dapat tinggal.



Orang tidak dapat berdiri di hadrat-Mu;
Engkau benci akan semua yang berbuat jahat.

Engkau membinasakan orang yang berdusta;
orang yang suka menumpahkan darah dan memperdaya

dibenci oleh Tuhan.

Tetapi aku, dengan limpah belas kasihan-Mu,
akan masuk ke rumah-Mu;

dengan sepenuh hormat aku akan tunduk

ke arah rumah ibadat-Mu yang suci.

Pimpinlah KU, Ya Tuhan, dalam kebenaran-Mu
kerana musuh-musuhku -

luruskanlah jalan-Mu di hadapanku.



Tiada sepatah kata pun dari mulut mereka dapat dipercayai;
hati mereka dipenuhi pembinasaan.

Kerongkong mereka seperti kubur terbuka

lidah mereka menuturkan tipu daya.

Isytiharkan mereka bersalah, Ya Tuhan!
Biarkan pakatan sulit mereka menjatuhkan mereka

Singkirkan mereka kerana dosa mereka yang banyak,

kerana mereka telah menderhaka terhadap-Mu.

Tetapi biarlah semua orang bernaung kepada-Mu bersukacita;
biar mereka sentiasa bernyanyi kegembiraan.



Berilah mereka perlindunganmu,

supaya orang yang mengasihi nama-Mu

dapat bersukacita kerana-Mu.

Kerana tentulah, Ya Tuhan,
Engkau melindungi mereka dengan kemurahan-Mu

seperti dengan perisai.



{ Fasal 6 }

Ya Tuhan, janganlah menempelak aku dalam kemarahan-Mu
atau menghukum aku dalam kemurkaan-Mu.

Kasihanilah aku, Ya Tuhan, kerana aku sudah longlai;
Ya Tuhan, sembuhkah aku, kerana

tulang-tulangku terseksa.

Jiwaku gundah-gulana.
Berapa lama, Ya Tuhan, berapa lama?

Berpalinglah semula kepadaku, Ya Tuhan,
dan lepaskan aku;

selamatkan aku kerana kasih-Mu yang kekal.



Tiada siapa mengingati-Mu setelah dia mati.
Siapa yang memuji-Mu dari kubur?

Aku letih lesu daripada mengerang;
sepanjang malam kubanjiri

tempat tidurku dengan tangisan

dan kubasahi tilamku dengan air mataku.

Mataku menjadi lemah dengan kesedihan;
Dan semakin kelam kerana sekatan musuhku.

Pergi jauh dariku, kamu semua yang berbuat jahat,
kerana Tuhan telah mendengar tangisanku.

Tuhan telah mendengar jeritanku memohon belas kasihan;
Tuhan menerima doaku.

Semua musuhku akan malu dan kecewa;
mereka akan berpatah balik

dalam keaiban yang tiba-tiba.



{ Fasal 7 }

Ya Allah Ya Tuhanku, kepada-Mu aku bernaung;
selamatkan dan lepaskan aku

daripada semua yang memburuku,

atau mereka akan mengoyak-ngoyakkanku
seperti seekor singa

dan mencarik-carikku

tanpa sesiapa menyelamatkanku.



Ya Allah Ya Tuhanku, jika aku telah melakukan ini
dan tanganku bergelumang dosa -

jika aku telah berbuat jahat kepada seseorang
yang baik denganku

atau tanpa sebab aku telah

merampas milik musuhku -

maka biarlah musuhku memburu dan menangkapku;
biar dia melanyak nyawaku ke tanah

dan membuatku tidur dalam debu.

Bangkitlah, Ya Tuhan, dalam kemarahan-Mu;
bangun melawan keberangan para musuhku.

Jagalah, ya Tuhanku; firmankan keadilan.



Biarlah perhimpunan kaum-kaum mengelilingi-Mu
Perintahlah mereka dari tempat-Mu yang tinggi;

Biar Tuhan menghakimi segala kaum.
Hakimi aku, Ya Tuhan, berasaskan kebenaranku,

berasaskan ketulusanku, Ya Tuhan Maha Tinggi.

Ya Allah Tuhan Yang Benar,
yang menyoroti fikiran dan hati,

tamatkan keganasan orang durjana

dan pastikan keselamatan orang yang benar.

Perisaiku Allah Maha Tinggi,
yang menyelamatkan orang jujur.

Allah hakim yang benar,
Allah menunjukkan kemurkaan-Nya

setiap hari.



Jika Dia tidak memaafkan,
Dia akan mengasah pedang-Nya;

Dia akan memasang panah-Nya.

Dia telah menyiapkan senjata-senjata-Nya
yang membawa maut;

Dia menyediakan anak-anak panah-Nya

yang menyala.

Orang yang menghamilkan kejahatan
dan membenihkan kekacauan

akan melahirkan kekecewaan.

Orang yang menggali lubang
akan jatuh ke dalam lubang yang digalinya.

Kekacauan yang disebabkannya
akan memantul ke atas dirinya;

keganasannya menimpa kepalanya sendiri.

Aku akan mengucap syukur kepada Tuhan
kerana kebenaran-Nya,

dan akan menyanyikan pujian

kepada nama Tuhan Maha Tinggi.

Amin!

al qadar



Ertinya :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (al-Quran) ini pada Malam Lailatul-Qadar. Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui apa dia kebesaran Malam Lailatul-Qadar itu? Malam Lailatul-Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut). Sejahteralah Malam (yang berkat) itu hingga terbit fajar!”



Mengikut urutan surah-surah di dalam Al-Qur’an, surah Al-Qadar jatuh pada urutan yang ke-97. Maksud Al-Qadar ialah “kemuliaan.” Surah ini agak pendek dan singkat, hanya lima ayat sahaja. Tetapi meskipun lima ayat sahaja, ia mengandungi rahsia dan khasiat yang banyak jika di amalkan mengikut peraturan-peraturan tertentu.



Menurut suatu riwayat, Imam Ahmad bin Musa pernah ditanya oleh seseorang tentang rezeki. Dia memberi penjelasan bahawa masalah rezeki akan murah dan mudah diperolehi jika kita berwirid membaca surah Al-Qadar setiap kali selesai menunaikan sembahyang (wajib) yang lima.



Terdapat banyak faedah dan khasiat yang terkandung dalam surah ini, antara lain ialah:
1. Memudahkan Mendapat Rezeki
Jika disebut ‘rezeki’, maka fikiran kebanyakan orang tertuju kepada harta benda semata-mata. Padahal yang di namakan rezeki itu lebih luas pengertiannya. Sebenarnya ‘rezeki’ itu meliputi banyak perkara, termasuk umur panjang, kesihatan tubuh badan dan segala sesuatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika kita memohon rezeki yang murah kepada Allah bermakna yang kita minta itu meliputi apa sahaja yang kita perlukan dalam hidup kita. Menurut satu riwayat, orang yang membiasakan diri membaca surah Al-Qadar sebanyak-banyaknya akan di bebaskan dari kepayahan mencari rezeki. Allah SWT akan melapangkannya.




2. Di lepaskan Dari Seksa Kubur
Khaifiatnya, mula-mula hendaklah membacakan surah tersebut sebanyak 7 (tujuh) kali, selepas itu ambil sejemput tanah dan di sertakan pada kain kafan si mati atau di masukkan ke dalam liang lahad kuburnya. Mudah-mudahan dengan izin Allah, si mati akan di jauhkan dari seksa kubur.



3. Menguatkan Iman.
Bacalah surah Al-Qadar pada setiap hari Jumaat sebanyak 1,000 (seribu) kali, mudah-mudahan dengan izin Allah SWT iman anda bertambah kuat dan terhindar dari godaan syaitan yang terlaknat, insya-Allah.



4. Memudahkan Mendapat Rezeki Yang Halal
Untuk memudahkan mencari rezeki dan kehidupan, anda hendaklah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjauhi perkara-perkara yang haram. Salah satu cara dan khaifiat yang di perturunkan oleh ulama-ulama dahulu ialah beramal dengan surah Al-Qadar ini, iaitu dengan menjadikan surah ini sebagai perantaraan untuk memohon dan meminta rezeki rezeki kepada Yang Maha Memberi Rezeki, yakni Allah SWT.
Kaifiatnya ialah membaca surah Al-Qadar ini sebanyak tiga puluh enam (36) kali pada minyak wangi. Kemudian anda percikkan minyak wangi tersebut pada pakaian anda, setelah itu barulah anda bertolak untuk pergi bekerja di mana anda akan beroleh hasil atau rezeki yang halal.



5. Untuk Memperoleh Segala Impian.
Khaifiatnya, mula-mula anda hendaklah menunaikan solat hajat dua rakaat pada sebelah malam. Kemudian anda hendaklah berzikir, lalu bacalah surah Al-Qadar ini sebanyak 61 (enam puluh satu) kali. Seterusnya sebutkan apa yang anda ingin perolehi dalam hidup ini. Insya’allah, mudah-mudahan dengan izin Allah SWT terkabullah apa yang anda mohon itu.



6. Keluasan rezeki selama kain masih dapat dipakai.
Menurut ulama Ahli Hikmah, jika Surah al-Qadar itu dibaca sebanyak 35 kali, dan dibacakan pada air yang suci lalu disiramkan pada kain yang baru, kemudian kain itu dipakai untuk berusaha atau bekerja, maka insya Allah diberi keluasan rezeki selama kain masih dapat dipakai.